Merasa power kurang nendang, modif ringan untuk dongkrak power dengan mengganti kenalpot standart dengan kenalpot free flow (racing) pun dilakukan. Nah menariknya disini budaya ganti kenalpot juga diterapkan di era-nya motor fuel injection (FI). Disinilah yang akan kang Majid bahas, pasalnya penggantian kenalpot bukannya membuat power motor naik, ternyata penggantian kenalpot malah menjadi senjata makan tuan. Banyak yang merasakan, saat ganti kenalpot bukannya power yang didapat, melainkan malah di range kerja mesin tertentuh power motor ngedrop habis habisan. Kejadian ini kang Majid jumpai hampir di setiap pengguna motor injeksi keluaran terbaru. Kenapa demikian? yuk dibahas.
FENOMENA YANG DITEMUKAN :
Beberapa minggu yang lalu, Hanafi salah satu owner penunggang Honda CBR150R (K45) mengeluhkan motornya. Keluhan ini berawal disaat ganti kenalpot racing dengan merek yang enggak bisa disebutkan disini. Kendala yang dirasakan adalah dropnya power di putaran bawah, kendala yang paling membuatnya gerah adalah dropnya power awal disaat motor mulai pertamakali jalan, saat throttle di betot pertamakali terdapat gejala ngedrop dengan fenomena brebet, pokoknya putaran mesin (rpm) saat itu dirasakan kurang spontan layaknya asupan BBM kurang kaya (boros). Nah yang unik, masalah ini cuman ada di putaran bawah.
Solusinya diapakan? karena dapat saran dari bengkel langganan untuk pasang alat tambahan yakni piggyback, akhirnya beliau menghubungi kang Majid, dan langkah selanjutnya yakni dipasang piggyback (fuel andjuster) buatan Iquteche raching. Kenapa pilih fuela adjuster? simple sih….karena produk lokal, harga murah, mudah didapat dan hasil maksimal. Dan betul, power membaik, kala itu yang seting ulang suplay BBM yang dilakukan fokus di putaran bawah (<3000 rpm), asupan BBM diperkaya sebanyak 23%. Masalah saat itu kelar.
Setelah CBR150 (K45), eh…selanjutnya menyusul lagi adiknya All New Honda CBR150R (K45G). Nah fenomena yang dialami sama, terjadi penurunan kinerja mesin di rpm tertentu. Kejadian ini terjadi juga berawal di saat sang owner ganti kenalpot racing, jika di atas penjelasannya power drop di rpm bawah, kini power yang drop ada di putaran tengah, jelasnya ketika kang Majid coba motornya, penurunan power ada di 7000 rpm, di rpm tersebut power motor terasa putus. “Akselerasi awal enak, atas juga enak, namun ketika ada di tengah rpm terasa putus…. Keluh Muzzaki owner All New CBR150R asal Pasuruan. Dan kembali saat itu langkah yang kang Majid tempuh yakin menambah asupan suplay BBM di putaran 7000 rpm. Penambahan BBM saat itu ketemunya ditambah 5%, menariknya saat itu juga keluhan terselesaikan.
Ngak berhenti disitu ceritanya. Rizky selaku pengguna motor sport terbaru dari Suzuki GSX 150 yang juga bagian dari GSX community chapter Bekasi ini juga merasakan hal yang sama, penurunan power di rpm bawah (<3000 rpm) juga dialami. Ketika dipasang piggyback, power juga saat itu membaik, saat itu kombinasi setingan yang dilakukan nya adalah sebagai berikut. Putaran bawah (low) sebanyak 20%, tengah (midle) 11% dan atas (high) 39%.
Kok banyak sekali sih kejadian ganti kenalpot malah drop? Intinya dari beberapa kasus yang kang Majid temui, dari fenomena dan penanganan yang ditunjukkan, rata rata disaat penggantian kenalpot racing karakter engine berubah, yang terjadi kerja engine membutuhkan asupan BBM lebih rich (kaya) jika dibanding kenalpot standart bawaan motor. Dari kejadian diatas, setiap motor, setiap pemakaian kenalpot dengan merek yang berbeda perubahan karakter juga terjadi di rentang kerja mesin yang berbeda pula. Jika pada unit CBR150R (K45) power drop di putaran bawah, di unit All New CBR150R (K45G) terjadi di putaran menengah, sedangkan di Suzuki GSX di putaran bawah. Sekali lagi beda kenalpot, motor beda perubahan karakternya, dan beda pula perlakukan seting yang dilakukan.
ALASAN KARAKTER MESIN BUTUH AFR + :
Memang dari jamannya buyut pengguna motor karburator sudah tau bahwasannya setiap pemakaian kenalpot fre flow (racing) asupan BBM yang dibutuhkan kian meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka power akan turun dengan mudahnya. Bedanya jika motor karbu AFR dapat di seting ulang dengan mudah melalui seting Pilot Air Screw, namun jika pada motor injeksi tidak bisa segampang itu, pasalnya pada motor injeksi setiap perubahan AFR dikontorl secara baik oleh ECU/ECM yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, kondisi kerja mesin yang dipantau oleh sensor yang ada di motor.
Loh ada kok motor injeksi yang bisa di seting AFR-nya. Benar memang ada, terutama pada motor Yamaha. Ketika ganti kenalpot racing ada istilah wajib seting CO. Nah setting CO disini dilakukan untuk mengurangi atau menambah asupan BBM yang berpengaruh pada AFR. Eits jangan bangga dulu bagi motor yang CO-nya bisa di setting, pasalnya sekarang ini ada injeksi jenis Close Loop loh, yang mana pengaruh seting CO ngak bisa tahan lama bahkan ngak berpengaruh besar di jenis ini. Penjelasan open loop dan close loop monggo dipelajari di artikel disini….
Kebanyakan motor baru baru yang dikeluarkan pabrik, sudah menggunakan close loop. Cici-cici sistem injeksi close loop sendiri adalah adanya sensor O2 yang ada di leher kenalpot, sensor O2 difungsikan sebagai sensor pengoreksi/pemantu kondisi 02 hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Disini AFR disetiap kondisi mesin akan selalu sama yakni (14,7 : 1). Sebenarnya bagus sih jika AFR merata disetiap putaran kerja engine, imbasnya efisiensi BBM dapat terjapadi dan hasil gas buang menjadi ramah lingkungan, namun sekali lagi, hal ini cuma bagus untuk motor harian, motor standart dan motor yang mewajibkan lolos peraturan Euro. Kalu untuk kencang kencangan sih ngak lah jenis close loop hehehe.
Nah karena adanya 02 sensor yang berimbas pada AFR disetiap kondisi yang merata maka wajar jika di range kerja mesin tertentu mengalami drop, pasalnya saat drop pada saat itu AFR yang diminta bisa jadi lebih atau bisa juga kurang, bukan melulu ada di satu range standart yakni 14.7 : 1. Untuk mensiasatinya biasanya dilakukan seting CO terutama pada motor Yamaha, tapi ya gitu CO tidak semua motor ada, dan seting CO pengaruhnya lebih ke general kerja mesin, ngak bisa ke range kerja terjadinya penurunan power tadi. Makanya disini muncullah produk aftermarket tambahan seperti ECU racing, piggyback layaknya piggyback produksi Iquteche Racing yang dinamai fuel adjuster ini.
KENAPA NGAK PAKAI ECU RACING SAJA? :
Ketika pakai ECU racing ketemunya budget yang dikeluarkan lumayan mahal, dan ECU bawaan motor harus di pensiunkan, makanya alternatifnya banyak yang menggunakan piggyback. Dari penggunaan piggyback kang Majid rasa sudah cukup baik, apalagi pemakaian piggyback dari Iquteche ini, penambahan atau pengurangan AFR bisa diseting di setiap range rpm, jadi seting yang dilakukan bisa pas, tidak berimbas di putaran mesin lainnya yang sudah bagus. Pemasangan piggyback ini juga berguna banget pada motor injeksi yang tidak memiliki setingan CO. Dan satu tambahan, supaya apliaksi piggyabck lebih maksimal 02 sensor di nonaktifkan. Baca juga : Kenapa Pasang Piggyback Harus lepas O2 Sensor?
Okey, jadi sudah tau bukan kenapa pakai kenalpot racing wajib memakai piggyback? sangat dibutuhkan terutama bagi motor yang tidak didukung dengan fitur setting CO. Okey, para master yang ikut baca artikel ini sampai selesai ikut sharing yuk di kolom komentar dibawah, ada pengalaman lain yang lebih, syukur syukur pengalaman yang berkaitan dengan pemasangan kenalpot racing atau pemasangan piggyback. Setidaknya itulah beberapa fenomena yang lagi ramai persoalan pemasangan kenalpot racing di motor injeksi, semoga bisa melengkapi info termasuk kendala ketika aplikasi kenalpot racing di motor kesayangan. (cicakkreatip)
Contact pembelian piggyabck Iquteche Racing ➡
- BBM : 5CEC5AAC
- WhatsApp / Telp / SMS : 085733637733
- Email : adm.cicakkreatip@gmail.com
- Pembelian lewat Bukalapak.com klik DISINI…
- Pembelian lewat Tokopedia.com klik DISINI…
http://cicakkreatip.com/2017/01/22/piggyback-fuel-adjuster-iquteche-motor-injeksi-dongkrak-power/
mas thunder saya knalpot bobokan, karbu pe 28, kok mbrebet di rpm tengah cara ngobatinnya gimana?
Motor saya CBR150R K45A jg, persis seperti di gambar warna merah jg. Saya jg memakai fuel adjuster keluaran pertama (warna hitam). Kalau 0-3000RPM 23%, berapa % utk RPM menengah dan atasnya? Soalnya motor terasa ngedrop merata.
Kenalpot yg saya pakai punya satria fu karbu keluaran pertama (sudah dibobok). Menggunakan busi NGK platinum.
Trimakasih
Agung Sumenep-Madura
Kemarin di CBR150R K45 juga sama pakai kenalpot fre flow, tengah atas kurang mantep. Akhirnya kemarin putaran bawah 0-4000 (naik 1000rpm) dikasih 0, 4000-8000 diaksih 5% dan atasnya dikasih 10% Power jadi lebih nenadang :D
mas itu pasangnya perlu potong kabel konektor injektornya atau tidak ?
Hallo mas Arif… betul mas, potong kabel satu injector yang hubungannya ke ECU. Ada panduannya kok…saat pembelian. Tq
Mas klo setingan buat satria predator di berapa aja ?