Cara mengatasi Motor Injeksi Mati Mendadak, Efek Jarang Service…

Lagi-lagi dapat pengalaman menarik tentang motor injeksi. Meski motor mati mendadak banyak penyebabnya (api, kompresi, bahan bakar) namun kali ini kang Majid coba berbagi sesuai pengalaman saja, insya Allah kalau artikel ini bisa dibaca sampai tuntas, mudah mudahan efeknya bisa menambah wawasan bagi pembaca terutama tentang motor fuel injection (FI). Awal cerita, kejadian ini dimulai dari seorang teman yang kebetulan profesinya sebagai Event Organizer (EO). Beliaunya pakai Yamaha Xride (2013), pemakaian dilakukan terus menerus entah kenapa disaat dirinya mau berangkat kerja ditengah jalan motornya mati mendadak… :?: (bingung)

Mendengar ceritanya…kala itu di jembatan Trosobo Sidoarjo motor ini tiba tiba mati mendadak ditengah perjalanan. Pertama dirinya telfon teman saya (Rendy), dan kebetulan teman saya saranin untuk ditangani kang Majid, kenapa? Kebetulan rumah kang Majid dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). Motor dibawah ke rumah sambil di dorong kawannya pakai kaki. Sebelum saya tangani, beberapa prosedur seperti yang saya dapat pada Technical Academy tentang prosedur penanganan trouble shooting. Pertanyaan tersebut sebenarnya enggak jauh dari teknik wawancara seorang jurnalis dalam mengorek berita dari nara sumber atau liputan, pertanyaan tersebut diajukan guna untuk mengetahui pokok atau akar masalah lebih cepat. Pertanyaan tersebut adalah 5W dan 1 H yang meliputi :

# Jurus 5W dan 1H :

• Who . . . .(Siapa) pengguna sepeda motor atau orang lain?
• When . . .(Kapan) waktu seperti jam, hari, bulan, frekuensi kejadian
• Where . . .(Dimana) kondisi jalan, lingkungan dan cuaca
• Which . . .(Yang mana) kondisi pemakaian
• What . . . ( Apa ) tipe sepeda motornya
• How . . .( Bagaimana ) bagaimana fenomena kejadian tersebut

Setelah interview menggunakan jurus diatas, disini ditemukan bahwa teman kang Majid ini memakai motornya terus menerus untuk bekerja namun jarang masuk bengkel (jarang service). Jarang service termasuk jarang cek battery, jarang ganti oli, Jarang bersihkan filter udara, jarang gati busi juga dan lain sebagainya…bahkan menurut jawaban beliau, ketika ditanya kapan terakhir ganti oli? tau jawabnnya apa? lupa..beliaunya sampai lupa kapan terakhir ganti oli hehehe, bisa dibilang hampir satu tahunan yang lalu ganti olinya (kalau gak salah).  Dari kesimpulan diatas, bisa ditebak bahwa motor Xride yang dikendarainya tersebut mati mendadak (mogok) dikarenakan persoalan maintenance (jarang service). Baca juga : Belajar membaca kerusakan motor injeksi lewat kedipan lampu speedometer..! ni videonya..

Langkah selanjutnya yang kang Majid lakukan adalah chek 3 piranti (api, kompressi, BBM-FI). Pertama periksa battery, pasalnya battery (aki) dalam motor injeksi menjadi piranti wajib sebagai penyuplai arus komponen FI. Battery kondisinya oke..dilanjutkan cek busi, dan konsinya memang memperihatikan. Jelaga (karbon) yang menumpuk pada busi bisa membuat percikan bunga api untuk proses pembakaran sangat lemah (sulit menyala). Busi dibersihkan dan chek bunga api..hasilnya oke. Lanjut…karena jarang di service kualitas oli sebagaimana sifat oleh sebagai sealing (perapat) pasti berkurang, dan jika benar terjadi, bisa dipastikan tekanan kompressi akan berkurang.

Terbukti kan, ketika dicabut businya dan coba di star pakai engkol (kick starter) kompressi sangat lemah…(push push bunyinya), kala itu pakai jempol gauge untuk cek tekanan kompressi. Dilakukan dengan menutup lubang busi pakai jempol tangan (darurat). Kompressi hilang, harus bongkar? seharusnya iya, namun sementara supaya motor bisa diajak jalan ke bengkel, ilmu mujarapnya adalah dengan cara cekoki ruang bakar dengan oli mesin secara langsung melalui lubang busi. Oli diambil dari oli mesin bekas ataupun baru, namun misalkan ditengah perjalanan enggak ada oli bekas, bisa pakai oli mesin yang diambil dengan sedotan lewat lubang masuk oli mesin (darurat juga). Baca juga : Aki sering drop ? Kode 46 Muncul Pada motor Injeksi, ini penyebabnya..

Dikasih oli, dan sebelum dihidupkan..diselah dulu pakai engkol beberapa kali supaya oli bisa merata. Kenapa enggak pakai elektrik starter? Jawabannya biar hemat battery..supaya voltase battery enggak drob, pasalnya banyak pengguna dikala motornya mogok dipaksa dinyalakan pakai elektrik starter, imbasnya battery drop dan jadi dobel kerusakan. Pasang busi, dan coba di starter, pengalaman bisa saja tekanan kompressi akan membaik, namun biasanya butuh 1-4 kali pemasukan oli (tergantung tingkat kebocoran) bahkan bisa juga oli yang kita masukkan enggak bisa menahan kebocoran (harus bongkar).

Supaya lebih mudah dalam menghidupkan motor, sebelum memasang busi, ujung busi bisa dikasih bahan bakar..pasalnya jika tidak, oli yang membasahi busi malah menyebabkan busi jadi enggan keluarkan percikan bunga api. Satu dua sampai tiga kali engkolan dan coba chek kompressi pakai jempol gauge, akhirnya tekanan kompresi mengejek saya (Bedes..bedes..Bedes..) hal tersebut membuktikan tekanan kompressi sudah bagus.

Akhir cerita, Yamaha Xride teman kang Majid akhirnya menyala dengan empat kali pemasukan oli ke ruang bakar (lega rasanya). Perlu diingat ya temen temen, sifat pemasukan oli ini hanya sementara…sesampai di bengkel resmi bisa dibongkar, di chek keadaan silinder dan jangan lupa ganti oli mesinnya. Kualitas terutama ketahanan dan daya sealing serta berkurangnya debit oli karena penggambilan tadi. Itu pengalaman kang Majid… Alhamdulillah dikasih terus pengalaman seperti diatas, dan mudah mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Jangan lupa service ya, terutama Ganti oli mesin tiap 3000km (sesuai buku pedoman). Kejadian diatas bukan hanya terjadi pada motor injkesi, motor Karbu juga sering mengalami jika Oli lama tidak diganti (jarang masuk bengkel). Kira kira temen temen disini ada yang mengalami kejadian diatas? Jarang service? Malas ganti oli? Ganti olinya sering telat? Yuk sharing pengalaman, bisa diisi kolom komentarnya dibawah..(cicakkreatip)