Pada artikel kemarin, sempat cicakkreatip ulas sedikit mengenai busi tipe resistor “R” dan busi tanpa resistor. Bedanya sudah cicakkreatip ungkap lewat artikel kemarin (disini artikelnya…). Pada dasarnya busi tipe “R” ini seringkali kita temukan pada motor injeksi, kebalikannya..busi tanpa resistor sering pula kita temukan pada motor karburator yang notabene secara kinerja tidak terlalu menyandar pada signal kelistrikan dari perangkat elektronik layaknya pada motor injkesi.
• Tipe busi Resistor dan tidak..?? Ingat…beda di kode dan beda aplikasinya di Motor..!
Janji cicakkreatip kemarin masih ingat? misal kata…busi tipe “R” pada motor injeksi diganti dengan busi dengan tipe tanpa resistor, imbasnya apa..? jika kita melihat penjelasan kemarin (disini artikelnya..) busi yang memiliki resistor ini difungsikan untuk memperkecil gelombang electromagnetic yang dihasilkan dari sumber percikan bunga api busi sendiri. Hal ini memiliki tujuan supaya kinerja dari perangkat kelistrikan lain seperti sensor yang terdapat pada motor injeksi tidak terpengaruh, inputan dari sesor tidak kacau karena adanya gelombang electromagnetic yang kacau.
▪ PRAKTIK PENGGANTIAN BUSI TIPE “R” DENGAN BUSI BIASA..!
Theory diatas memang masuk sekali, namun theory harus diimbangi dengan actual dilapangan. Praktiknya cicakkreatip enggak bisa memutuskan sepihak, takutnya salah…kalau ilmu yang disampaikan salah, urusannya nanti dihajar di akhirat :D Untuk pembuktian dari gelombang eloktromagnetik yang dihasilkan oleh busi tanpa resistor “R” coba disimak actual test yang kebetulan cicakkreatip dapatkan dikala menemukan gejala pada motor injeksi Yamaha MioJ dibawah ini.
• Fungsi Busi & Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Busi Sepeda Motor…
▪ AWAL MULA GEJALA APLIKASI BUSI SESAT
Dalam hal ini, unit MioJ telah memperlihatkan gejala abnormal pada sistem injeksi-nya. Motor nyala normal…namun dalam lampu chek-nya (lampu warning light) yang ada di speedometer menyala. Kode yang disampaikan oleh lampu kalau dibaca adalah kode “61” kode tersbut jika dilihat di manual book menunjukkan adanya masalah pada sistem Idle Speed Control (ISC).
Dalam pengecekan, tidak ditemukan kerusakan pada komponen yang bersangkutan!! Pengecekan menggunakan FI diag tool (versi laptop) di bengkel resmi Yamaha. Aneh-nya nih, kerusakan muncul jika engine start lebih dari 1 menitan. Dalam hal ini setelah dilakukan diagnosa lebih detail per komponen sensor terutama saat mesin nyala, barulah ditemukan titik terang penyebab munculnya kode “61” tersebut.
Dalam menu monitor kinerja sensor, ditemukanlah input voltase (signal) dari sensor Throttle position sensor (TPS). Sensor throttle mengirim voltase ke engine control unit (ECU) dengan variable voltase yang tidak sesuai dengan bukaan gas!! Kok bisa? padahal normal-nya bukaan gas sekian derajat maka voltase yang dikirim TPS akan mengikuti. Pada kejadian ini kondisi throttle/gas dalam kondisi diam, motor dalam kondisi stasioner (langsam) tapi kok voltase balik dari TPS berubah ubah?? Coba lihat perubahan voltase dibawah ini.
Gambar diatas merupakan screen dari monitor, dalam alat diag tool Yamaha yang lagi memakai menu monitoring. Benar kan?? Voltase dari sensor TPS kacau?? Meski kode yang disampaikan mengacu pada idle speed control, namun aktual kejadian bisa dipengaruhi oleh TPS.
• Mengenal Teknologi YCC-I pada Yamaha YZF-R1, R6 dan V-Max!!
Setelah chek dan analisa dengan menu monitoring pada FI diag tool Yamaha, jebule kejadian input sinyal dari TPS yang kacau tersebut terjadi gara gara busi MioJ yang memakai tipe resistor “R”. Ternyata tanpa sengaja busi telah diganti oleh konsumennya dengan busi biasa (tanpa resistor – R). Kejadian ini langsung ditangani dengan penggantian busi ke standart type pabrikan yang menggunakan jenis resistor “R” dan hasilnya setelah di periksa memakai diag tool lagi, kosisi input dari TPS kembali normal, dalam artian sesuai dengan actual bukaan throttle. Berikut screenshot-nya…
Karena gelombang signal sudah sesuai, maka kode diagnosa dari lampu indicator di speedometer dengan kode “61” tadi hilang. Motor normal..tambahan nih, supaya data ini falid, maka kejadian ujicoba dan pengambilan data cicakkreatip lakukan berulang kali, ganti busi tipe “R” copot dan diganti dengan busi non “R” dan hasilnya benar..!! pakai busi ‘R” gelombang normal, pakai busi tanpa ‘R” hasilnya NG!!
• Mengenal teknologi YCC-T Yamaha YZR-M1…!! Teknologi hebat juga nih…
Setelah membaca kejadian diatas, maka theory gelombang elektomagnetic yang dihasilkan oleh busi tanpa ‘R” terbukti kan?? Praktik penerapan busi “R” dan “non R” ini efek sampingnya lebih cepat terasa pada motor dengan sistem injeksi, kenapa demikian… :?: motor injkesi dalam kinerjanya membutuhkan laporan balik dari sensor yang berupa signal listrik.
Jika signal listrik terpengaruh gelombang elektromagnetik maka input signal-nya juga akan kacau, imbasnya langsung ke tindakan kinerja FI sendiri. Sepele..tapi penting banget, itulah ungkapan pada aplikasi busi tipe “R” dan “non R” kali ini – cicakkreatip.com
salam lintas merk kang….kebetulan busi yg dipake tvs tormaxku tipenya ” UR5DC….. brarti pake resistor juga kan??? trus tormaxkan ga injeksi tpi masih karbu konvensional…apa edeknya klo ganti biso tanpa resistor…klo injeksi kan bisa dikiat ti didiagnostic toolnya…trus terakhir.. borongan ini…hehhe busi yg dipake tormaxku tipe panas atau dingin????
walah belepotan ya. ngetiknya..itu maksudnya klo dimotor karbu…ganti busi tanpa resistor apa efekknya???klo injeksikan bisa diliat pake diagnostic tool…la klo karbu gmn?trus businya tormax tipe panas apa dingin itu kang?
hehehe thanks bro sudah mau mampir…
iya sebenarnya tipe karbu sama injeksi semuanya yang baik ya pakai resistor, namun efek resistor enggak sekuat injeksi. Karbu biasanya resistornya dipakai di cup businya, kalau kita nyobain nih…antara cup busi busi yang pakai r dan tidak pasti tahanannya lebih besaran busi tanpa r.
kalau melihat angka di ipe busi sampeyan :5: berarti menandakan busi sampeyan tipe panas ya. pasalnya semakin kecil angka maka busi tersebut merupakan busi tipe panas…
Di artikel yg mengganti busi adalah user sendri, nah ane sendiri yg ganti tuh busi si mekanik yamaha. Pas busi standard (type resistor) udah sakratul maut ,. Akhirnya digantikan type non resistor. Motorku z1, businya ngk cr6hsa dganti c7hsa dan c6hsa -_- piye jall? Tp motor baik2 saja dan nggak ada kendala
Huahahaha statemnetnya byk yg salah tuh..
Pabrikan semua memberi busi resistor,dan jgn salah mencari busi resistor di indonesia saja susah apalagi dipaketkan pd motor disaat pembelian..
Busi diberi resistor untuk memberikan gejala delay time dan penggunaan bahan bakar yg bisa dipangkas karena berkurangnya besaran api..
Yg tdk dibenarkan dalam injeksi adalah penggunaan chop busi non resistor.. Itu yg bisa mengganggu ecu..
Jika dilihat dari tabel ts,gejala itu disebabkan adalah tdk disetting ulang semprotan bahan bakar karena kenaikan pengapian dgn penggunaan busi non resistor butuh penyesuaian settingan bahan bakar yg bisa dari setting co,penggunaan piggyback dan semacamnya
thanks Znikaa atas sharingnya….
1. pertanyaannya..kenapa busi motor injeksi pakai tipe r semua jikalu busi resistor susah??
2. saya pernah mengukur, busi yang tanpa resistor memiliki nilai tahanan lebih besar daripada busi tanpa R. Pertanyaan lagi, dari grafik tersebut dijhasilkan oleh sesor yang notabene menghasilkan signal untuk ditunjukkan ke ECU, apakah kiriman signal yang berupa arus listrik dipengaruhi oleh setingan BBM, baik dari Co ataupun piggyback?? bukannya signal yang dikirimkan berdasarkan aktual kondisi lingkungan atau kondisi bukaan gas jika untuk sensor throttle position sensor (TPS).
Semua busi bawaan pabrik memakai resitor baik karbu maupun injeksi..
Jikalau merusak,sudah ratusan org yg pakai di indonesia gakan repeat order.. Kebetulan saya pemasok busi non resistor.. Saya memasok busi ini karena diluar sana dealer” stok buat moge” yg mau upgrade minim untuk meningkatkan pengapian dibandng mengganti koil yg notabene pabrikan racing seperti nology dan msd sgt mahal sekali harganya..
Sebelum menjawab busi pertanyaan kedua,busi non resistor di indonesia didapat dmn yh? Hingga saat ini saya msh jd pemasok tunggal.. Yg pakai busi non resistor itu jarang sekali..karena saya masukinnya pun sedikit.. Susah dptnya dari jepang atau malaysia
Salam zinika…!! Thanks komentarnya…setau cicakkreatip busi motor pabrikan memang benar pakai tipe r semya, tetapi kebanyakan pada motor injeksi. Namun kalau motor karbu beberapa ada yg enggak pakai reaistor, contohbkata matic yamaha Mio karbu. Untuk penerapsn busi non resistor memang tidak bakal merusak, namun dr gelombang interfrensi yg dihasilkan bisa mempengaruhi komponen elektronik…terutama kalau di injeksi pengaruh pada signal dari sensor yg berupa asrus listrik. Memang enggak merusak, namun dapat mempengaruhi.!! Itu dr hasil motor user aktual yg sudah cicakkreatip coba pahami.
Wag…ternyata sampeyan juragan busi to…. :D untuk detail pemasok kutang paham btul saya…btw busi non resistor yg dimaksud miliknya apa bro…moge, mocil, or all typ??
Oh iya di malaysia,jepang n etc.. Dari dealernya sendiri menyediakan busi non resistor yg biasanya untuk pengguna yg mau upgrade performa.. Baik dari honda,kawasaki,yamaha..
Injeksi? Motor disana dominan injeksi drpd karbu
Ane d daerah makassar, udah keliling deler yamaha nggak ada yg ready busi standard (type resistor) buat motor saya. .alhasil beberapa kali ke deler minta ganti busi cuman dgantikan dengan busi jupe karbu sedangkan motor saya z1. Tp tidak ada masalah soal pakai busi non resistor, apalagi sampai lampu indikator d speedo menyala. Jd sepertinya nggak sah kalau mengklaim busi nonresistor penyebabnya. Cuman sharing, terima kasih.
sebagian besar memang enggak terlihat efeknya, bahkan aman aman saja, namun setidaknya dari gelombang elektromagnetic yang keluar akibat letikan busi bsia mempengaruhi signal dari sensor yang ada. Masalah ngaruh tidak juga dipengaruhi posisi atau jarak sensor atau elektronik lainnya dengan perangkat busi sendiri. Tu buktinya pengujian diatas emang terjadi, namun jika dicoba di motor yang lain belum tentu timbul kondisi yang sama… tapi tetap gelombang elektomagneticnya keluar.. thanks sharingnya bro..
Gimana dengan busi motor satria fu , standar nya kan denso u24esr-n , dikode nya tertera huruf r mempunyai resistor padahal kan satria fu bukan injeksi
mohon pencerahan nya
Tetap kalau kita lihat motor karbu jga seharusnya punya resistor…untuk menghindari radio elektromagnetic. Biasanya motor non karbu dipakai di cup busi…yg perlu digaris bawahi sebenarnya setiap motor dengan keliatrikan wajib pakai resistor.
Saya lagi nyoba saran dari bberapa teman bengkel , saya disuruh pakai busi denso u24epr9 di motor satria fu saya, yg harus nya di gunakan di jupiter mx dan yamaha byson , saat digunakan motor saya boros bbm dan sering ada bunyi kreteek2 saat motor di bawa jalan , mau nyari busi denso u24esrn susah banget disini ,
Lag itu bro…selain resistor perlu diketahui panjang dan dismeter ulir busi. Takutnya matuk piston klau kepanjangan… Satu lg, busi tipe panas dan dingin juga perlu disesuaikan…kalau tidah y bisa bisa busi berjelaga basah..(boros)
Intinya busi dgn resistror bikin delay timing pengapian (mundur) mungkin api yg dihasilkan busi lebih besar krn listrik disimpan sesaat lalu dilepaskan.
harusnya pemilihan busi disesuaikan dgn bahan bakar, kompresi dan timing pengapian standarnya.
Artinya jika orinya tanpa resistor jgn pake yg tipe resistor begitu pula sebaliknya.
_____________________________________________
semakin tinggi tegangan resistornya ternyata kadar hidro carbonnya (HC)-tinggi.
Ini referensi yg udah nyoba plus cek emisi gas buangnya :
http://asnanda07.blogspot.com/2007/12/tips-memilih-busi.html?m=1
Mantap
http://www.goozir.com/2015/07/kandungan-lengkap-pertalite.html
busi non resistor. sejak dulu motor” di Indonesia sudah pakai.
hanya saja, belakangan ini busi resistor yang dominan.
dipersilahakan cek.
motor” yang beredar di Indonesia yang menggunakan jenis non resistor (minim resistor)
motor 4 tak.
-NGK C6HSA
-NGK C7HSA
-NGK D8EA
rata” busi NGK untuk motor 2 tak, menggunakan tipe non resistor.
-NGK BP8HS
-NGK B8HS
-NGK B8ES
-NGK BP8ES
-NGK B9ES
Ikut nyimak pak,blognya keren dan sangat bermanfaat,semoga selalu diberi kelancaran dalam beraktifitas ,aamii.
amin..amin….maturnuhon mas nurhadi :D trims sudah mamu nengok blog saya
Gan gua mau nanya ne
Gua punya motor mio soul GT
Masalahny kemarin gua bawa jalan dengan kecepatan 80km/jam tiba2 mati
Kadang lampu cek engineny hidup
Gan tolong penjelasanny
gini gan..sy pemakai Yamaha Force FI. udah hampir setahun ini pake busi biasa..gara2 busi yg khusus Resistor ga ada. malah itu ‘dianjurkan’ sama bengkel resmi Yamahanya. klo ga pake yg ada ‘R’ gpp katanya..dah setahunan ini pake busi biasa trs. gpp sih. abisan susah cari yg ‘Resistor’ walaupun di Beres Yamaha sekalipun. pdhal sy tinggal di Jakarta.
memangs ebagian ada yang enggak terlalu ngefek, namun seandainya ada..lebih baik pakai yang resitor… (toh..rekomen pabrik juga…)
gan kenapa ya mio gt saya kemaren baru ganti busi terus tadi pagi saya pake sekitar 60 kman terus pas malemnya saya cek ko ujung businya udah item lagi?kira2 kenapa ya gan?