Desa kelahiran.. Jika matahari terbenam, jalannya persis Mati Lampu…!

Diposting pada

jalan di desaku

Beruntung sekali jika daerah yang anda tinggali sekarang mempunyai penerangan yang merata. Tepat di jalan penghubung Dusun Bendil dan Besuki Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan jika kita melewati jalan penghubung dusun tersebut, meski masih terbilang waktu usai sholat mahrib, tetapi kondisi jalan layaknya tak ada kehidupan, gelap gulita, layaknya mati lampu :!:

Baca juga : Pantai Reo Manggarai, Jangan lupa mampir kalau ke Pulau Flores – NTT..!

Penerangan jalan di desa terbilang masih cukup utuk lingkup kampung saja, jalan antar dusun masih tanpa pencahayaan…kecuali jalur kecamatan, itupun kondisi penerangan terbilang masih terang redup.

Hampir lima tahun meninggalkan tanah kelahiran untuk berkarir di jawa bagian timur tepatnya di kota Surabaya, namun terlihat kondisi penerangan antar dua dusun tersebut masih belum tersentuh sama sekali, meski bisa dibilang jalan dan rumah warga yang ada di dusun sudah mulai 80% bangunannya permanen.

keyless

Jalanan gelap sekali, didukung dengan kondisi jalan yang berlandaskan batu kapur, orang desa menyebutnya Padel. Batu besar kecil terpaksa dilibas, kecepatan maksimal 20km/jam aman…kalau lebih dari itu mungkin kalau suspensi motor kita enggak mendukung, rasanya kayak naik dokar atau kuda liar.

jalan di desaku 1

Ya…kalau masih sore banyak yang lewat, tetapi kalau waktu sudah menunjuk angka 20.00Wib keatas, wes jangan harap ada motor lewat, sepi sekali jalannya…hal ini membuat siapa saja yang punya niat buruk pasti dengan mudahnya tercapai. Lah sepi… :!:

Baca juga : Jika ke Kupang, Kampung Solor tempat kuliner yang wajib dikunjungi…titek.

Pernah sekali lewat tengah malam, dikala itu dari Surabaya…ceritanya dari kantor..besoknya hari sabtu (baca libur Red.), langsung saja pulang…sampai pukul 21.00Wib baru sampai rumah, rasanya bulu kudu berdiri, merinding menyusuri jalan..gelap broh…yang lewat cuma say saja. Sendirian, rasanya dibelakang ada yang mengikuti, langsung betot gas….enggak peduli kondisi jalan kayak gimana, cover motor sampai kemelotok..engak peduli…pokoknya cepat sampai rumah.

Ya itulah kehidupan di tanah kelahiranku, beda sekali dengam tempat tinggal yang saya diami di Surabaya sekarang ini, sampai subuh tiba kendaraan masih riwa riwi di jalan raya…makanya bersukurlah yang tinggal di kota. Baca juga : Kuliner Malam Bojonegoro…! Makan ala Cangkru’an…

Meski kondisinya demikian, tetapi…herannya masyarakat disana enggak takut jika keluar malam. Subuh yang masih gelap gulita loh sudah banyak orang berangkat kerja…. mungkin sudah terbiasa kali ya…? terkadang merinding juga jika mendengar cerita warga ketika lewat di tengah malam yang dihantui sesuatu…!! Seusatu bukan syahrini ya :P Maklum jalan yang melewati waduk konon katanya mistisnya terasa banget (baca angker Red.).

Ya itulah tanah kelahiranku… meski kondisinya demikian, entah kenapa enggak kuasa menahan diri kalau enggak pulang (pulang kampung). Sayang sekali bagi yang mempunyai tempat tinggal sudah maju tapi enggak bersukur, pasalnya itu nikmat dari gusti Allah..banyak yang masih belum merasakan jalan raya yang mempunyai pencahayaan maksimal – cicakkreatip.com

Gambar Gravatar
Saya kang Majid selaku admin sekaligus penulis di cicakkreatip.com. Blog ini kang Majid kelola secara independen, mudah mudahan semua artikel yang ada di Blog ini bisa bermanfaat bagi teman teman sekalian. Jika perlu menghubungi kang Majid bisa melalui contact ini ; WhatsApp/Telp/SMS (085 733 637 733) E-Mail (adm.cicakkreatip@gmail.com) Happy reading :)

16 thoughts on “Desa kelahiran.. Jika matahari terbenam, jalannya persis Mati Lampu…!

  1. saya jg pernah lwt hutan cendoro kemlagi om,
    busyet.. padhal maghrb, tpi gelap sueeepiii..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.