Dengan memakai teknologi Fuel Injection (FI) melihat claim beberapa pabrikan konsumsi bahan bakar bisa ditekan 25% hinga 50% jika dibanding pemakaian teknologi karburator. Memang sistem Injeksi lebih sempurna, karena setiap tindakan kerja yang diambil berdasarkan kebutuhan saat itu juga. Perlu diketahui, konsumsi bahan bakar dalam injeksi ditekan dari sisi pembakaran didalam ruang bakar saja (ideal combustion), faktor external yang dilakukan pengendara yang membuat bahan bakar terbuang sia-sia tidak bisa dicover jadi satu. Contoh pemakaian bahan bakar sia-sia bisa kita temukaan saat kita menyalakan mesin dengan posisi motor berhenti dalam waktu yang lama, hal ini terjadi saat posisi engine warming (pemanasan mesin) di pagi hari. Contoh ke dua terjadi saat kita berhenti di traffic light (lampu merah), saat itu motor kondisi diam tetapi engine terus bekerja, hal ini membuat bahan bakar terbuang sia-sia.
Semakin majunya teknologi, ternyata untuk menekan pemakaian bahan bakar yang terbuang sia-sia itu tidaklah sulit mas broh…dan yang menarik nih penemuan teknologi ini kususnya motor Jepang sudah ada sejak tahun 2013 yang lalu, tau teknologi ini berwujud apa? Teknologinya bisa kita jumpai pada motor Honda dan Yamaha, Honda dengan teknologi Idle Stop System (ISS), sedangkan Yamaha dengan Stop Start System (SSS). Bisa dibilang teknologi ini merupakan fitur penyempurna atau pendamping yang pas untuk teknologi Injeksi, pasalnya jika injeksi cuma mengontrol tercapainya pembakaran ideal, sistem ISS maupun SSS mengontrol faktor eksternal yang diakibatkan oleh kelalaian pengendara.
Fitur ISS dan SSS fungsinya adalah untuk mematikan motor secara otomatis dalam hitungan detik saat kendaraan berhenti. Fitur ini sekilas sama, namun meski demikian secara technical yang digunakan masing masing pabrikan memiliki perbedaan, baca disini kalau ingin tau lebih lanjut. Karena mesin bisa mati secara otomatis nih, secara logika pasti pemakaian motor stater lebih sering digunakan untuk menghidupkan mesin (Re-Start). Menariknya dalam penyalaan motor cuma butuh pelintir gas atau buka throttle saja.
Kembali…pemakaian motor stater terus menerus. Tau imbasnya apa? Benar….beban Battery atau Aki makin besar, pasalnya dipakai terus menerus seiring dengan seringnya kita berhenti dan Re-Start. Makanya tidak heran di beberapa type motor yang memakai fitur ini Aki-nya sering sowak atau drop meski usianya masih dalam hitungan bulan, hal ini karena kondisi Aki terpakai terus menerus tanpa dikasih waktu rehat untuk melakukan charging total, imbasnya voltage Aki selalu dibawah full charging, dimana kondisi tersebut membuat performa Aki menurun dan akhirnya samapailah pada titik nol, dimana kemampuan aki untuk menyimpan dan memberikan arus tidak bisa maksimal (drop).
Yang kang Majid pelajari, ternyata ada loh teknologi untuk mencegah terjadinya Aki drop gara-gara pemakaian fitur ISS atau SSS, dan ternyata hal ini sudah diaplikasi oleh Yamaha pada model New Mio M3 125 Stop Start Syetem (SSS) dan All New Soul GT Stop Start Syetem (SSS). Selain menguanakan fitur SSS, Yamaha juga membekali dengan fitur lain seperti Advance Key System (AKS), fitur ini berupa remote yang digunakan untuk mencari posisi motor (answer back) dan juga membuka pengaman atau penutup lubang kunci dengan menekan tombol remote selama 2 detik.
Terus untuk mencegah Aki drop tadi pakai apa? Di Yamaha sendiri menggunakan teknologi “Yamaha Original System for Battery Life”, atau lebih gampangnya bisa disebut teknologi “Battery Protection”. Teknologi ini berdampingan dengan rangkaian teknologi SSS Yamaha dan jangan mencoba untuk memisahkannya hehehe. Tujuan teknologi ini dibuat cuma satu, yakni menjaga performa atau usia Aki dengan cara mempertahankan kondisi Aki supaya tetap dalam kondisi full charge (tegangan 12.4V).
Tetap full charge, betul…karena kita tau vampir penghisap tegangan dari aki yang paling kuat adalah motor starter, makanya teknik untuk mempertahankan supaya Battery / Aki tetap full chare adalah membatasi operasional motor starter. Hal ini jua berimbas dengan membatasi fitur SSS untuk mematikan mesin secara otomatis. Dari basic kerja sendiri yang mengatur semua kerja tersebut adalah Engine Control Unit (ECU), dimana cara kerjanya dilakukan dengan membaca lamanya motor berhenti saat SSS bekerja, pembacaan dipetakkan menjadi per 10 menit terakhir dan yang perlu di garis bawahi, dalam 10 menit terakhir tersebut ECU memberi kuota engine off selama 2,6 menit. Lebih dari itu motor tidak akan bisa mati otomatis!, loh kok??? Iya saat itu ECU memberi kesempatan Aki supaya masuk tahap pengecasan tanpa diganggun beban motor stater, supa bisa tetap full charge dan tentunya kondisinya tetap prima serta usianya juga bisa sewajar-nya.
Baru tau bukan ada fitur beginian? Hehehe….memang teknologi terus berkembang, kadang kala kalau kita tidak bisa mendapat informasi yang baik malah kita sebagai pelaku atau pengguna motor jadi “LAKON” atau kalao main sinetron itu jadi bintang utama. Lah kok Lakon? Iya..kadang kala kita salah faham sama motor dan teknologi motor yang kita miliki, kadang hal ini membuat kita memvonis diri kita sendiri dengan perasaan bodoh-nya Aku hehehe. Contoh dasar, sekarang banyak motor yan sudah memakai “multi fungtion main switch”, seperti buka bagasi dari kunci utama. E….kadang ya gitu, saat sedang mengisi bensin main cabut anak kunci terus meraba lubang kunci kontack di belakang, padahal gak ada, membuka bagasi sudah jadi satu sama kunci utamaha hehehe.
Satu lagi contoh akurat, motor sekarang sudah ada teknologi “Side Stand Switch”, saat standart samping di turunkan, maka dobel starter tidak akan bisa digunakan bahkan motor tidak bisa nyala, E….karena enggak tau, saat mau menyalakan mesin standart samping dibiarin dalam posisi turun, ya…maklum lah mesin engak bisa nyala hehehe :D Terakhir….pada dasarnya teknologi tidak cukup untuk disambut, melainkan ya dipahami, minimal tau…tidak harus spesialis tau nanti kelihatan keminter, padahal setiap orang mempunyai porsi masing masing, gak ada yang ahli pada semua bidang :D Jadi intinya sudah tau bukan teknologi Battery Protection? Monggo komentarnya dibawah saya tunggu, artikel kali ini bebas di share dimanapun, di grup FB, WhatsApp dan social media lainnya, intinya enggak dibuat nekoh nekoh…sewajarnya saja. Ok Bro….TELOLET-nya mana ya…hehehe :D (cicakkreatip)
- Gbr. prndukung karakter kelelawar sumber “shutterstock”
- Gbr. Aki cuma ilustrasi.
Wah, mantap penjelasannya.
Trus pertanyaannya, apakah teknologi pny sebelah sudah mengaplikasikan teknologi battery protection ini kah?
Kayaknya sih belum ya, karena tdk pernah disebutkan ttng battery protection ini. Klo pun ada, sudah pasti akan di gembar-gemborkan.
Hehehe…mudah mudahan ada mas broh..suapaya tetap safety :D (battery-nya)